Kamis, 02 Juni 2016

Cara Cermat Membuat Anggaran Biaya Usaha Start Up


Semua orang berharap dapat membangun bisnis yang sukses dalam hal finansial. Itulah sebabnya, banyak orang yang berlomba-lomba menjadi pengusaha tak peduli sebesar apa pun risikonya. Sebelum benar-benar memiliki bisnis yang besar, Anda harus merintis bisnis kecil dulu sebagai langkah awal. 

Jangan pesimis menjalankan bisnis kecil. Bisnis kecil yang dijalankan dengan baik, akan berkembang besar. Namun karena ini adalah langkah awal tentu modal yang dimiliki masih terbatas, apalagi bila Anda benar-benar memulai bisnis ini dengan uang sendiri. Tidak jarang karena keterbatasan tersebut bisnis kecil yang Anda bangun menjadi terpuruk, hal ini disebabkan oleh berbagai keperluan operasional lain yang harus Anda tanggung dan bisa jadi belum diperkirakan sebelumnya. 

Untuk itu, agar hal-hal buruk tidak langsung merusak, perhatikan dengan baik-baik berapa banyak biaya yang perlu dikeluarkan. Setelah itu cek semua biaya pengeluaran dan minimalkan agar tidak membengkak.

Begini cara membuat anggaran biaya yang aman.

1.Mencari Harga yang Paling Murah
Ketika mencari kebutuhan bisnis, Anda bisa memulainya dengan membanding-bandingkan harga untuk mencari pemasok yang lebih murah. Dalam hal ini  Anda dapat melakukannya secara berkala, tidak hanya ketika memulai bisnis saja tapi juga saat mengatur anggaran tahunan, bulanan maupun mingguan. 

2.Membuat Catatan Keuangan
Catat setiap pendapatan dan pengeluaran yang pernah Anda lakukan ke sebuah media seperti buku, Microsoft Excel dan lain-lain. Dengan begini, Anda jadi bisa memperkirakan apakah total uang dari penghasilan dapat dialokasikan ke bahan baku atau biaya lainnya. Sehingga ketika sedang membutuhkan biaya Anda jadi tahu berapa besar yang harus dikeluarkan. Begitu juga dengan hal-hal lainnya seperti pajak, sewa, asuransi dan lain-lain. 

3.Memahami Standar Industri
Pengusaha harus memahami betul standar industri yang ia jalankan, hal ini semata-mata agar pengusaha dapat menghitung dengan cermat berapa persen penghasilan yang bisa dialokasikan untuk investasi atau tabungan usaha, yang berfungsi sebagai jaminan biaya di masa depan.

Dalam memeriksa standar industri, Anda bisa melakukannya dengan membaca beberapa media mengenai bisnis dan ekonomi. Atau kalau Anda ingin merasakan proses yang lebih nyata, bisa juga dengan survey langsung ke masyarakat dan melakukan diskusi dengan beberapa pengusaha lainnya.

4.Toleransi Terhadap Biaya
Walaupun Anda sudah memperkirakan segala pertumbuhan, pendapatan serta pengeluaran dalam bisnis, tetap saja Anda tidak bisa mengendalikan seluruhnya. Sebab selalu ada kemungkinan perkiraan Anda meleset atau tak sesuai dengan ekspektasi. Oleh karena itu, penting sekali untuk menyiapkan angka toleransi serta memastikan apakah nilai tersebut cukup untuk membuat bisnis Anda tetap bertahan saat dihadapkan dengan biaya-biaya yang tidak terduga.

Umumnya perusahaan besar menyusun anggaran dalam satu tahun sekali, sedangkan bisnis-bisnis kecil melakukannya lebih sering. Yaitu dalam jangka waktu satu atau dua bulan. Hal ini dikarenakan bisnis kecil cenderung tidak stabil. Dimana beberapa biaya tidak terduga bisa datang kapan saja. 

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar