Senin, 22 Desember 2014

Rahasia Sukses Berdagang Orang Cina

Tulisan ini bukan maksudnya sara,namun inilah yang kita lihat sebagai kenyataan.Orang keturunan cina memang memiliki kelebihan dalam berdagang.Dan ternyata di sinilah kelebihan yang seharusnya dapat menjadi teladan untuk menggapai kesuksesan. Rahasia Sukses Berdagang Orang Cina.

Kerja keras bagi orang cina ibarat kata keramat yang mendorong pedagang Cina berhasil dalam bisnisnya.Orang cina memang cenderung memilih berdagang karena tidak dibatasi ruang,waktu dan tempat.Selain bebas,kegiatan perdangan juga menyediakan ruang yang besar bagi seorang untuk mengembangkan kemampuannya.Perdagangan orang Cina tidak banyak birokrasi mereka akan menyederhanakannya sesederhana mungkin.Kata Kim Woo Choong,”Jika kita sama rajinnya dengan orang-orang di Barat,kita tidak akan menyaingi mereka.”

Kerja Keras
Jika ingin berhasil kita memiliki dua pilihan kecuali berkerja dengan lebih keras dan rajin.Persepsi orang cina dalam perdagangan selalu positif.Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan,kemewahan,dan kebahagiaan.Pedagang yang jatuh akan merasa sakit tetapi rasa sakit itulah yang akan membuatnya bangkit.Berdagang dapat dijadikan hobi,tapi bukan untuk mengisi waktu luang.Keuntungan yang diperoleh dibelanjankan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi.Uang digunakan untuk menghasilkan uang.

Pedagang Cina membolehkan terjadinya tawar-menawar tetapi proses ini mekakan waktu dan mengurangi keuntungan,namun hal ini dapat menggembirakan hati pelanggan.Pantang mengeluh di hadapan pelanggan,apalagi menunjukkan emosi negatif.Bersikap terbuka dan berlapang dada apabila menghadapi situasi sulit dan tetap fokus mencari jalan keluar.Sekadar pintar berdagang tidak memberikan hasil yang maksimal,harus didukung sikap agresif,proaktif,berani,tahan bantik,semangat tinggi,dan rela berjuangan untuk merebut segala peluang yang ada.

Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangatnya. Sebaliknya akan membuatnya semakin gigih. Kegagalan kedua dijadikannya pelajaran. Kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak. Kegagalan berikutnya menguji kesabaran dan ketabahannya.Apabila terlibat dalam kegiatan perdagangan,kita harus menetapkan tujuan atau target untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.Budaya orang Cina adalah mengutamakan kecepatan dalam bertindak.Orang Cina mengijinkan pelanggan membuat pilihan sendiri seperti memberi pelayanan baik,diskon maupun kredit.Dunia perdagangan penuh dengan persaingan keras dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu pedagang harus mempersiapkan dirinya dengan seni ‘bela diri’ perdagangan untuk menghadapi serangan dalam bentuk apapun dan kemungkinan yang akan datang.

Seni berdagang memerlukan kecermatan dan ketelitian, tidak cukup jika kita mempelajari teori saja. Berdagang perlu praktik dan menuntut seseorang senantiasa fleksibel.

Seni berdagang orang Cina mengutamakan prinsip “win-win”.Pedangan harus memiliki daya tahan,mental,dan jiwa yang kuat.Tampa mengalami kerugian,keuntungan tidak akan datang.Pedagang Cina memiliki kode etik,menjatuhkan pedagang lain merupakan perbuatan terkutuk.

Bagi masyarakat Cina, pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan perdagangan orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan. Pedagang yang tidak mematuhi etika ini akan terkena sangsi. Perbuatan menjatuhkan perdagangan orang lain dianggap sebagai tindakan yang menyalahi aturan. Sekali namanya sudah rusak, selamanya orang tidak akan mempercayainya lagi.

Meskipun kasih sayang dan sikap patuh tidak dapat dinilai dengan uang, kekayaan akan dapat memberikan kebahagiaan dan meningkatkan status sosial keluarga dalam masyarakat.

Beberapa faktor yang memotivasi keberhasilan orang Cina adalah kemiskinan, perasaan kurang aman, kemampuan bertahan hidup di tempat orang, tidak ada pilihan, dan ajaran falsafah yang didapat sejak kecil.
Uang tidak pernah jadi penghalang,asal ada kemauan pasti ada jalan.Jika belum ketemu jalan,maka buatlah jalan.

Petuah untuk berhasil dalam bidang perdagangan adalah dengan menjadi pedagang yang jujur,terpercaya dan memudahkan urusan.Untuk menjadi pedagang yang berhasil, harus mampu meyakinkan pelanggan.
Pedagang Cina tidak takut dan tidak pelit untuk mengeluarkan sedikit biaya tambahan asal mereka dapat ‘menangkap’ dan memikat hati pelanggannya.

Kesabaran itu memang pahit, tapi buahnya sangat manis.
Jika ketekunan digabungkan dengan tekad yang kuat dan diperkuat dengan KESABARAN niscaya akan menjadi asset yang cukup berharga bagi siapa saja yang ingin melibatkan dirinya dalam perdagangan. Kebanyakan usahawan Cina yang sukses bekerja sekurang-kurangnya 18 jam sehari. Beberapa ciri yang menunjukkan seseorang itu memiliki bakat berdagang : mukanya bulat, enak dipandang, badan berisi, dahi cerah dan luas, serta begitu bergairah terhadap uang.

Emas yang tersembunyi hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang gigih mencari dan menggalinya. Orang Cina tidak mencari-cari alasan. Mereka berusaha menghilangkan alasan apa pun dan menjauhkan diri dari pendapat-pendapat negatif (yang tidak membantu mereka). Pandai atau tidaknya seorang pedagang hanya dapat diketahui setelah dia berhasil mengatasi segala rintangan yang menghadang di dalam perdagangan yang beresiko tinggi. Sekali melangkah, mereka akan terus melangkah. Tidak ada kata mundur. Orang Cina percaya, nasib buruk dapat diubah. Sial dan malang dapat dibuang dan digantikan dengan nasib baik.

Masalah adalah batu loncatan, dan bukan penghalang sebuah keberhasilan.
Keberhasilan orang Cina bukan disebabkan keahlian mereka dalam bidang perdagangan melainkan hasil kerja keras, kesungguhan, keberanian, keyakinan, perencanaan, keringat, air mata, dan pengorbanan yang turut melibatkan seluruh anggota keluarga. Orang Cina rela menebalkan muka, menahan caci maki orang lain, dan hidup sederhana. Setiap sen yang diperolehnya digunakan dengan sangat hati-hati. Jika ingin mencari rekan bisnis, carilah orang yang dapat dipercaya. Teman dekat belum tentu menjamin bahwa dia akan setia dan tidak akan mengkhianati temannya. Agar keuntungan terus bertambah, sebagian keuntungan disumbangkan kepada yang membutuhkan, sebagian digunakan untuk investasi kembali.

Wawasan bisnis orang Cina : Kesulitan, kepedihan, keletihan, tidak pernah melemahkan pedagang yang berwawasan. Dalam perdagangan, ada waktunya muncul dan tenggelam. Jika tenggelam, harus muncul kembali, jika jatuh harus cepat bangun lagi dengan kekuatan yang baru.


1. APAKAH MANAJEMEN ITU ?? • Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno yaitu“menagement” yang memiliki arti seni,melaksanakan, dan mengatur.Karenanya manejemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen. Definisi Manajemen secara (Umum) metode/teknik atau proses untuk mencapai tujuan tertentu secara sistematik dan efektif melalui tindakantindakan perencanaan (planning) , pengorganisasian (Organizing) , pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien.

2. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN • Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

3. Perencanaan (Planning) Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan: • Menetapkan tujuan dan target bisnis • Merumuskan Strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut • Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan. • Menetapkan standar/indiikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.

4. Pengorganisasian (Organizing) Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : • Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan • Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab • Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja • Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

5. Pengarahan (Actuating) Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan : • Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan • Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan • Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

6. Pengendalian ( Controlling) Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : • Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan. • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis

7. Kegiatan-kegiatan dalam fungsi Manajemen

8. KEAHLIAN MANAJER • Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatankegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi Perusahaan. Pada organisasi berstruktur, manajer sering dikelompokan menjadi 3 yaitu manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

9. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.

10. Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. 3. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan nonmanajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

11. Disamping manajer harus mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi manajemen, dalam melaksanakan fungsi tersebut harus didukung keahlian atau ketrampilan tertentu yang disebut managerial skill. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. 1.Keterampilan konseptual (conceptional skill) Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. 2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. 3. Keterampilan teknis (technical skill) keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.

12. • Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu: 1. Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. 2. Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).

13. MANAJER YANG EFEKTIF DAN EFISIEN • efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif. • efisien yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

14. • Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan inspirasi dalam menjadi manajer yang produktif, efektif dan efisien : 1. Miliki target yang jelas, dengan memilikinya maka kita akan terpacu untuk mencapainya. 2. Delegasikan tugas bila perlu. Ada beberapa tugas yang sifatnya rutinitas dan sebenarnya dapat dikerjakan oleh orang lain, maka delegasikan tugas tersebut pada yang memiliki kompentensi yang sesuai 3. Hindari konflik dengan bawahan. Sebisa mungkin jangan ada konflik dengan bawahan, segera selesaikan jika ada permasalahan yang terbawa berlarut-larut dalam waktu yang lama. Hal ini menjadikan kerja tidak efektif, pemborosan waktu dan mental.

15. BEBERAPA PENGERTIAN MANAJEMEN pengertian manajemen menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut: • Horold Koontz dan Cyril O'donnel : Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. • R. Terry : Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. • James A.F. Stoner : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. • Menurut Lawrence A. Appley : Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

16. TEORI-TEORI MANAJEMEN • TEORI MANAJEMEN : adalah teori yang menjelaskan mengapa suatu praktek tertentu adalah efektif atau tidak efektif. Teori manajemen dibutuhkan untuk memprediksi dan mengontrol perilaku manusia dalam lingkungan kerja. Tanpa teori seorang manajer tidak tahu mengapa organisasinya berhasil atau tidak berhasil. Tanpa pemahaman manajer tidak ingin berusaha mencapai sasaran dimasa yang akan datang.

17. Manajemen ilmiah Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.

18. 2. Pendekatan kuantitatif Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.

19. Klasifikasi 1. Aliran klasik : Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsifungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut. 2. Aliran perilaku : Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia da perlunya manajemen memahami manusia. 3. Aliran manajemen Ilmiah : aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen. 4. Aliran analisis system : Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya. 5. Aliran manajemen berdasarkan hasil : Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan. 6. Aliran manajemen mutu : Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.

20. KESIMPULAN Manajemen sangat dibutuhkan oleh organisasi perusahaan. Manajemen yaitu metode/teknik atau proses untuk mencapai tujuan tertentu secara sistematik dan efektif melalui tindakan-tindakan perencanaan (planning) , pengorganisasian (Organizing) , pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien. Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Pada organisasi berstruktur, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Teori manajemen dibutuhkan untuk memprediksi dan mengontrol perilaku manusia dalam lingkungan kerja.

21. THANKS FOR YOUR ATTENTION

Tidak ada komentar:

Posting Komentar